Latar Belakang
Mata kuliah filsafat ilmu yang di
ampu oleh dosen atau beliau Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.HI. Untuk kali ini tugas
yang sangat mengejutkan, yaitu menulis dan membuat blog. Untuk mata kuliah ini
semua mahasiswa khususnya kelas kami
wajib menggunakan blog dan kita diwajibkan menulis. Dengan begitu beliau
memberi tugas perkuliahan dengan membaca buku, meresumnya dan di tulis ke dalam
blog. Buku yang di baca lalu di resum itu sudah jelas terkait dengan filsafat
ilmu, yaitu bukunya Drs. Rizal
Mustansyir M. Hum, dan Drs. Misnal Munir M. Hum. Yang berjudul “ Filsafat
Ilmu”, cetakan ke X, September 2010, yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar dari
Yogyakarta. Setelah di resum kami masukan ke dalam blog kami, lalu alamat blog
kami diserahkan ke beliau untuk di cek.
Semakin
terasa sekarang dengan membaca, dan juga menulis semakin banyak pula ilmu
pengetahuan yang di serap. Seperti halnya yang sudah di bahas di dalam forum
waktu perkuliahan pak Ainun Naim
menjelaskan tiga teknik untuk merubah atau bisa disebut kunci untuk maju. Pertama,
dengan menyerap ilmu pengetahuan dengan cara membaca, dan menulis. Kedua, transfer
ilmu yang di dapat melalui media sosial, koran, majalah, sampai ke buku, ketiga,
kreatif atau banyak ide dengan banyak membuat karya-karya tulis maupun mencari
yang beda dari yang lain.
Dalam
tujuan perkuliahan ini kita sebagai mahsiswa yang aktif harus dapat mengubah
tingkah laku atau sikap kita, bertambah wawasan dalam segi kognitifnya, dan
pergerakan kita juga harus semakin baik.. dengan ini saya khususnya telah
banyak berterimakasih kepada beliau yang telah memberikan wawasannya kepada
kami, betapa pentingnya menulis dan membaca. Semoga kami tidak berhenti di sini
untuk menulis dan membacanya. Semoga ini
sebagai acuan atau motivasi kita untuk kedepannya nanti. Amiinn....
BAB I
Pengenalan Ilmu Filsafat
A.
Penganatar
Filsafat adalah disiplin ilmu yang
terkait dengan kebijaksanaan. Agar dapat menjadi manusi a bersikap dan
bertindak atas dasar ertimbangan (actus humanis), bukan hanya asal bertindak
(actus homini). Beberapa langkah menuju kearah bijaksanaan, antara lain:
1.
Bersikap
kritis misalnya mereflesikan secara kritis norma-norma adat, hukum, etis,
bahkan agama yang selama ini sudah kita yakini kebenarannya.
2.
Dapat
memadukan sains dan pengalaman
3.
Mempelajari
dan mencermati jalan pemikiran filsuf
4.
Menulusuri
hikmah-hikmah dalam ajaran agama
B.
Pengertian
Filsafat
Filsafat secara etimologi aitu berasal dari 2 kata yaitu philos
yang artinya suka atau cinta, dan shopia yang mengartikan kebijaksanaan. Jadi,
filsafat dapat diartikan cinta atu kecenderungan pada kebijaksanaan.
C.
Ciri-ciri
berpikir kefilsafatan
Ciri berpikir dalam kefilsafatan mempunyai karateristik tersendiri
dari ilmu-ilmu lain. beberapa cirii berpikir filsafat.
1.
Radikal
berpikir sampai ke akar-akarnya , maksudnya sampai ke dalam atau ke dasar cara
berpikirnya.
2.
Universal
pengalaman umum manusia.
3.
Konseptual
yaitu berpikir abstrak pengalaman manusia, contohnya siapa aku? Apa arti
kebenaran itu?
4.
Koheren yang berpikir logis, dan konsisten
tidak mengandung kontradiksi.
5.
Sistematis
saling berhubungan
6.
Komprehensif
adalah berpikir secara menyeluruh.
7.
Bebas
dalam artian berpikirnya itu bebas, tidak terikat prasangka-prasangkat sosial ,
historis, kultural, bahkan relijius.
8.
Yang
terakhir yaitu bertanggung jawab atas hasil pikirannya yang bebas tadi.
D.
Beberapa
gaya berfilsafat
Gaya berfilsafat dapat di mengerti dan dilakukan dalam banyak cara,
beberapa gaya berfilsafat:
1.
Berfilsafat
yang terkait erat dengan sastra, salah satu tokohnya M. Iqbal.
2.
Berfilsafat
yang terkait dengan sosial politik, salah satu tokohnya Kalr Mark.
3.
Berfilsafat
yang terkait erat dengan metodologi, tokohnya Descrates.
4.
Berfilsafat
yang dikaitkan dengan analisis bahasa, tokohnya John Langshow Austin.
5.
Berfilsafat
dengan dikaitkan menghidupkan kembali pemikiran orang-orang filsafat di masa
lampau.
6.
Dan
amasih banyak lagi gaya berfilsafat yang pada abad 20 dikaitkan dengan tingkah
laku atau etika. Jadi, berfilasafat itu juga mengikuti perkembangan zaman.
E.
Prinsip-prinsip
dalam berfilsafat
Berfilsafat selalu terkait dengan pengalaman umum manusia. Karena
orang yang berfilsafat itu lebih baik mengalami sendiri cara berfilsafatnya.
Filsafat menurut Aristoteles, dimulai dari suatu thauma (rasa kagum) yang
timbul dari suatu aphoria, yakni problema yang sulit dicarikan jalan keluarnya.
The Liang Gie 5 prinsip penting dalam berfilsafat agar calon filsuf itu
mendapat hasil yang penuh dengan tujuannya.
Pertama, meniadakan kecongkakan maha tahu sendiri atau bisa disebut
paling benar.
Kedua, harus setia kepada kebenaran agar dapat menimbulkan rasa
kejujuran.
Ketiga, memahami persoalan-persuoalan yang terkait dengan filafaati
serta memikirkan jawabnnya.
Keempat, berlatih intelektual dilakukan dengan cara bertahapdan
diungkapkan dengan kata-kata atau tulisan.
Kelima, sikap yang terbuka dari suatu hal, karena filsafat itu
memiliki ciri-ciri yang luas, dan menyeluruh.
0 komentar:
Posting Komentar